Mengkaji status neurologis merupakan salah satu bagian penting pada pemeriksaan fisik bayi baru lahir. Kebanyakan pemeriksaan neurologis terjadi selama evaluasi sistem tubuh, seperti mendapatkan refleks-refleks tubuh setempat dan mengobservasi postur, tonus otot, kontrol kepala, dan gerakan. Pemeriksaan neurologis refleks bayi baru lahir memberi informasi kondisi kematangan bayi. Banyak perilaku refleks yang bermanfaat untuk mempertahankan hidup, misalnya refleks menghisap dan refleks membuka mulut (rooting). Sementara itu refleks lain seperti tersedak, bersin dan batuk merupakan refleks pernafasan atau mekanisme pengamanan. Pengkajian ini harus dilakukan sedini mungkin dan dilakukan di lingkungan yang hangat dan terang.
Refleks-Refleks Primitif Pada Bayi Baru Lahir
No
|
Refleks
|
Cara Pengukuran
|
Kondisi Normal
|
Kondisi Patologis
|
1
|
Berkedip
Glabellar “blink”
|
Sorotkan cahaya ke mata bayi atau ketuk batang hidung saat mata bayi terbuka
|
Bayi akan berkedip bila dilakukan 4 sampai 5 kali ketukan pertama pada batang hidung. Dijumpai pada tahun pertama
|
Terus berkedip dan gagal untuk berkedip menandakan kemungkinan gangguan neurologis
|
2
|
Tanda Babinski
|
Gores telapak kaki sepanjang tepi luar, dimulai dari tumit
|
Jari kaki mengembang (sepeerti kipas) dan ibu jari kaki dorsofleksi, dijumpai hingga usia 2 tahun
|
Bila masih terdapat pengembangan jari kaki dorsofleksi setelah usia 2 tahun, hal ini menunjukkan adanya lesi ekstrapiramidal
|
3
|
Merangkak
|
Letakkan bayi tengkurap di atas permukaan yang rata
|
Bayi akan berusaha untuk merangkak ke depan dengan ke dua tangan dan kaki bila diletakkan telungkup pada permukaan datar.
|
Apabila gerakan tidak simetris ini menunjukkan adanya kelainan neurologi atau fraktur tulang panjang
|
4
|
Menari/Melangkah
|
Pegang bayi sehingga kakinya sedikit menyentuh permukaan yang keras
|
Kaki akan bergerak ke atas dan kebawah bila sedikit disentuhkan ke permukaan keras. Refleks ini dijumpai pada 4-8 minggu pertama
|
Keadaan abnormal bila Refleks menetap melebihi 4-8 minggu
Respon asimetris terlihat pada cedera sistem saraf pusat atau perifer atau juga dapat karena fraktur tulang panjang kaki.
|
5
|
Ekstrusi
|
Sentuh lidah dengan ujung spatel-lidah atau sendok
|
Lidah akan ekstensi (menjulur) ke arah luar bila disentuh (dengan jari, puting atau benda lain), dijumpai pada usia 4 bulan
|
Ekstensi lidah yang persisten menunjukkan adanya sindrom down
Ekstrusi lidah secara kontinu atau menjulurkan lidah yang berulang-ulang terjadi pada kelainan sistem saraf pusat dan kejang
|
6
|
Galant’s
|
Gores punggung bayi sepannjang sisi tulang belakang dari bahu sampai bokong
|
Punggung bergerak ke arah samping bila distimulasi. Dijumpai pada usia 4-8 minggu pertama
|
Tidak adanya refleks ini menunjukkan lesi medula spinalis trasversal
|
7
|
Moro’s
|
Ubah posisi dengan tiba-tiba
|
Lengan ekstensi, jari-jari mengembang, kepala terlempar ke belakang, tungkai sedikit ekstensi. Lengan kembali ke tengah dengan tangan menggenggam, tulang belakang dan ekstrimitas bawah ekstensi. Lebih kuat selama usia 2 bulan menghilang pada usia 3-4 bulan
|
Refleks yang menetap pada usia 4 bulan/lebih menunjukkan adanya kerusakan otak, respon yang tidak simetris adanya menunjukkan adanya hemiparesis, fraktur clavikula atau vedera pleksus brachialis. Tidak ada respon pada ekstrimitas bawah menunjukkan adanya dislokasi pinggul atau cedera medula spinalis
|
8
|
Neck Righting
|
Letakkan bayi dalam posisi terlentang, coba menolehkan bayi dari satu sisi (kanan atau kiri)
|
Bila bayi terlentang, bahu dan badan kemudian pelvis berotasi ke arah stimulasi.
Dijumpai selama usia 10 bulan
|
Apabila Tidak ada refleks ini atau refleks menetap lebih dari 10 bulan, hal ini menunjukkan adanya gangguan sistem syaraf pusat
|
9
|
Menggenggam (Palmar Grasp)
|
Letakkan jari di telapak tangan bayi dari sisi ulnar, jika refleks lemah atau tidak ada berikan bayi botol atau dot, karena menghisap akan mengeluarkan refleks
|
Jari-jari bayi akan melengkung di sekitar jari yang diletakkan di telapak tangan bayi (menggenggam) dari sisi ulnar, refleks ini menghilang pada usia 3-4 bulan
|
Fleksi yang tidak simetris menunjukkan adanya paralisis, refleks menggenggam yang menetap menunjukkan gangguan serebral. Respon ini berkurang pada bayi prematur.
|
10
|
Rooting dan menghisap
|
Gores sudut mulut bayi hinggar garis tengah pipi
|
Bayi akan memutar ke arah pipi yang digores, refleks ini menghilang pada usia 3-4 bulan tetapi bisa menetap sampai usia 12 bulan khususnya selama tidur.
Bayi baru lahir menolehkan kepala ke arah stimulus, membuka mulut dan mulai menghisap bila pipi, bibir atau sudut mulut disentuh dengan jari atau puting
|
Tidak adanya refleks ini menunjukkan adanya gangguan neurologi berat.
Respon yang lemah atau tidak ada respon terjadi pada prematuritas, penurunan atau cedera neurologis, atau depresi sisterm saraf pusat
|
11
|
Kaget (Startle)
|
Bertepuk tangan dengan keras di depan bayi, atau kejutkan dengan cara lain
|
Bayi akan mengekstensikan dan memfleksikan seluruh ekstrimitas dan dapa mulai menangis apabila mendapat gerakan mendadak atau suara keras, refleks ini akan menghilang setelah usia 4 bulan
|
Tidak adanya refleks ini menunjukkan adanya gangguan pendengaran
Respon dapat menjadi tidak ada atau berkurang selama tidur yang dalam
|
12
|
Menghisap
|
Berikan bayi botol atau dot
|
Bayi menghisap dengan kuat dalam berespon terhadap stimulasi ini, refleks ini menetap selama masa bayi dan mungkin terjadi selama tidur tanpa stimulasi
|
Refleks yang lemah atau tidak ada refleks, menunjukkan kelambatan perkembangan atau keadaan neurologi yang abnormal
|
13
|
Tonic Neck
|
Putar kepala dengan cepat ke satu sisi (kanan atau kiri)
|
Bayi melakukan perubahan posisi mengikuti putaran kepala apabila kepala diputar ke satu sisi. Lengan dan tungkai ekstensi ke arah sisi putaran kepala dan fleksi pada sisi yang berlawanan. Normalnya refleks ini tidak terjadi setiap kali kepada diputar. Refleks ini akan tampak pada usia 2 bulan dan menghilang pada usia 6 bulan
|
Tidak normal bila respon terjadi setiap kepada diputar, jika keadaan ini menetap dapat menandakan adanya kerusakan serebral mayor
|
No comments:
Post a Comment
Pembaca Baik Selalu Meninggalkan Komentar