Sinkop (Pingsan)

          Sebagai tanda neurologi yang umum, sinkop (pingsan) adalah hilangnya kesadaran sementara yang berhubungan dengan gangguan pasokan darah serebral (otak) atau hipoksia serebral. Biasanya terjadi mendadak dan berlangsung selama beberapa detik atau menit. Episode sinkop biasanya dimulai sebagai rasa pening. Pasien biasanya dapat mencegah episod sinkop dengan berbaring atau duduk dengan kepala ditundukkan di antara kedua lutut. Biasanya ciri pasien sinkop adalah berbaring tidak bergerak dengan otot skeletal rileks tetapi sfingter otot terkontrol. Meskipun demikian kedalaman hilang napas bervariasi, beberapa pasien dapat mendengar suara atau melihat namun kabur, pasien lain tidak menyadari lingkungan disekitarnya.
          Dalam beberapa cara, sinkop merangsang kematian. Pasien nampak sangat pucat dengan denyut yang lemah serta lambat, hipotensi dan pernapasan yang begitu halus. Jika hipotensi parah berlangsung selama 20 detik atau lebih  pasien juga bisa mengalami gerak tonik-klonik konvulsif.
          Sinkop dapat berasal dari kelainan jantung dan serebrovaskuler, hiperemia, serta perubahan postural pada disfungsi otonom. Juga bisa terjadi setelah batuk hebat (sinkop tusif) dan stres emosional, cedera, syok atau sakit (sinkop vasovagal atau pingsan biasa). Sinkop histeria juga dapat terjadi mengikuti stres emosional, tetapi tidak disertai dengan efek vasopresor lainnya.



Penyebab Medis
Sindrom Arkus Aorta
          Pada sindrom arkus aorta dapat terjadi sinkop denyut karotis yang lemah atau tiba-tiba absen(hilang) dan denyut radikal yang  tidak setara atau absen. Tanda dan gejala awal terdiri atas berkeringat di malam hari, pucat, mual, anoreksia, penurunan berat badan, artralgia dan fenomena Raynaud. Pasien mungkin juga mengalami hipotensi, gangguan penglihatan dan pening.

Stenosis Aortik
          Sebagai tanda utama pada tahap lanjut stenosis aortik, sinkop biasanya disertai dengan dispnea olahraga dan angina. Temuan terkait mencakup lemah yang nyata, ortopnea, dispnea noktural paroksimal, berdebar-debar, dan hilangnya denyut karotis. Tipikal auskultasi menunjukkan gallop atrial dan ventrikular selain murmur ejeksi sistolik yang kencang yang terdengar paling keras di tepi sternum kanan dari ruang interkostal kedua.

Aritmia Jantung
         Setiap aritmia yang mengurangi curah jantung dan menghalangi sirkulasi serebral dapat menyebabkan sinkop. Efek lain seperti berdebar-debar, pucat, bingung, diaforesis, dispnea dan hipotensi-biasanya muncul pertama.

Hipoksemia
          Terlepas dari penyebabnya.. hipoksemia hebat dapat menimbulkan sinkop. Efek terkait yang biasa terjadi adalah bingung takikardia, tidak bisa diam dan ankoordinasi.

Hipotensi Ortostatik
          Sinkop terjadi ketika pasien bangun dengan cepat dari posisi berbaring. hal ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah antara 10-20 mmHg atau lebih dari tekanan darah sistolik atau diastolik... gejala lain adalah takikardia, pucat, pening, penglihatan kabur, mual dan diaforesis.

Serangan Iskemik Sementara (TIA= Transitory Ischaemic Attack)
          Ditandai oleh defisit neurologi sementara. TIA dapat menimbulkan sinkop dan penurunan tingkat kesadaran. Temuan lain bervariasi bergantung pada arteri yang terkena, tetapi dapat mencakup kehilangan penglihatan, nistagmus, afasia, disartria, baal bilateral, hemiparesis atau hemiplegia, tinitus, lemah wajah, disfagia dan cara jalan tidak stabil atau tidak terkoordinasi.

Penyebab Lain
Obat
          Quinidine dapat menyebabkan sinkop dan mungkin kematian mendadak yang berhubngan dengan fibrilasi ventrikuler. Prazosin dapat menimbulkan hipotensi ortostatik yang hebat dan sinkop, biasanya sesudah dosis pertama. Kadang-kadang griseofulvin, levodopa dan indometasin juga dapat menimbulkan sinkop.

Penanganan Sederhana
  • Bila menemukan pasien sinkop pastikan untuk mengamankan jalan napas
  • Periksa tanda-tanda vital
  • Letakkan pasien pada posisi terlentang
  • Angkat atau tinggikan kakinya
  • Longgarkan pakaian yang ketat





Baca Juga



No comments:

Post a Comment

Pembaca Baik Selalu Meninggalkan Komentar