TAKIKARDIA

          Takikardia adalah kecepatan jantung yang lebih besar (lebih cepat) dari 100 denyut/menit. Keluhan pasien yang mengalami takikardia biasanya adalah jantung berdebar-debar atau jantung yang "berpacu". Tanda umum ini normalnya terjadi sebagai akibat respons terhadap stress emosional atau fisik seperti kegairahan, olahraga, sakit, cemas dan demam. Juga bisa berasal dari pemakaian stimulan seperti kafein dan tembakau. Namun takikardia juga bisa menjadi tanda awal dari kelainan yang membahayakan  jiwa seperti syok kardiogenik, hipovolemik, atau septik  mungkin juga berasal dari kelainan kardiovaskuler, pernapasan, metabolik, berasal dari efek obat, pemeriksaan dan perawatan tertentu.
          Takikardia mencerminkan upaya jantung untuk mengantarkan lebih banyak oksigen ke jaringan tubuh dengan cara menaikkan kecepatan aliran darah melewati pembuluh darah. Tanda ini dapat mencerminkan adanya stimulasi berlebihan di dalam nodus sinoatrial atrium (serambi), nodus atrioventrikular atau ventrikel (bilik jantung).

          

Penyebab Medis
Sindrom Distres Pernapasan Akut (ARDS= Akut Respiratory Distrress Syndrom)
          Selain takikardia ARDS juga dapat menyebabkan bunyi meretih, ronki, dispnea, takipnea, pengembangan hidung, dan bunyi napas ngorok. Temuan lain terdiri dari sianosis, ansietas, penurunan LOC dan hasil rontgen dada yang abnormal

Insufisiensi Adrenokortikal
          Pada insufisiensi adrenokortikal takikardia umumnya terjadi bersama denyut yang lemah selain lemah dan lelah yang progresif, yang dapat menjadi begitu parah sehingga pasien membutuhkan tirah baring. Tanda dan gejala lain mencakup sakit perut, mual dan muntah, perubahan kebiasaan buang air besar, penurunan berat badan, hipotensi ortostatik, gelisah, kulit berwarna tembaga, penurunan libido dan sinkop. Beberapa pasien melaporkan adanya peningkatan kepekaan indra perasa, penciuman dan pendengaran.

Syok Anafilaktik
          Pada syok anafilaktik yang membahayakan jiwa, takikardia dan hipotensi berkembang dalam waktu beberapa menit setelah terjadinya pemajanan terhadap alergen seperti penisilin atau sengatan serangga. Biasanya pasien nampak cemas dan menunjukkan pruritus yang hebat, mungkin disertai urtikaria dan sakit kepala memukul-mukul. Temuan lain terdiri atas kulit kemerahan dan lembab, batuk, dipsnea, mual, kram perut, kejang, stridor, perubahan atau kehilangan suara yang berhubungan dengan edema laring dan dorongan berkemih serta ngompol.

Anemia
          Takikardia dan denyut memukul-mukul adalah karakteristik anemia. Tanda dan gejala terkait terdiri atas lelah, pucat, dispnea dan mungkin kecenderungan mengalami perdarahan. Auskultasi dapat menunjukkan adanya gallop atrial, bunyi sistolik abnormal pada arteri karotis dan bunyi meretih.

Insufisiensi Aortik
             Pada insufisiensi aortik yang menyertai takikardia adalah denyut memukul-mukul. Pada insufisiensi hebat akan terjadi pelebaran tekanan denyut. Temuan lain mencakup angina, dispnea, berdebar-debar, denyut karotis yang kuat dan mendadak, pucat dan tanda-tanda gagal jantung seperti bunyi meretih dan gembung vena jugularis

Stenosis Aortik   
            Biasanya stenosis aortik menyebabkan takikardia, denyut yang tipis dan lemah serta gallop atrial. Ciri utamanya adalah dispnea olahraga, angina, pening dan sinkop. Stenosis aortik juga menyebabkan murmur ejeksi sistolik yang kencang, yang terdengar sangat keras di tepi sternum kanan dari ruang interkostal kedua. Temuan lain terdiri atas berdebar-debar, bunyi meretih dan lelah.

Aritmia Jantung
          Takikardia dapat terjadi bersama dengan irama jantung yang tidak teratur. Pasien dapat hipotensi dan mengeluh pening, berdebar-debar, lemah serta lelah. Bergantung pada kecepatan jantungnya pasien juga akan menglami takikardia, penurunan LOC dan kulit pucat, dingin serta lembab.

Kontusio Jantung
          Kontusio (memar) jantung dapat menyebabkan takikardia, sakit substernal, dispnea dan berdebar-debar. Hasil pemeriksaan dapat menunjukkan adanya ekimosis sternal dan perikardial friction rub.

Tamponade Jantung
          Pada tamponade jantung yang membahayakan jiwa, takikardia umumnya disertai oleh denyut paradoksial, dispnea dan takipnea. Pasien tampak sangat cemas dan gelisah serta kulitnya nampak sianosis serta lembab dan ada gembung vena jugularis. Bunyi jantung pasien menjadi lebih pelan, ada bunyi gesekan perikardial, sakit dada, hipotensi, penyempitan tekanan denyut dan hepatomegali

Syok Kardiogenik
          Pada syok kardiogenik takikardia disertai oleh denyut yang tipis dan lemah, tekanan deyut yang menyempit, hipotensi, takipnea, kulit dingin, pucat, lembab dan sianosis, oliguria, tidak dapat diam dan perubahan LOC.

Kolera
          Kolera menyebabkan diare berair yang tiba-tiba dan muntah, yang mengarah ke kehilangan cairan dan elektrolit yang hebat, menyebabkan takikardia, haus, lemah, kram otot, penurunan turgor kulit, oliguria dan hipotensi. Jika tidak diobati dapat menimbulkan kematian dalam waktu beberapa jam.

Penyakit Sumbatan Paru Kronis (COPD= Chronic Obstructive Pulmonary Disease)
          Meskipun gambaran klinis COPD sangat bervariasi, takikardia adalah tanda umum. Temuan karakteristik lainnya adalah batuk, takipnea, dispnea, pernapasan dengan bibir mengerut, pemakainan otot aksesori, sianosis, hilangnya bunyi napas, ronkhi, bunyi meretih dan mengi. Clubbing dan dada tong adalah temuan lanjut yang biasa terlihat.

Diabetik Ketoasidosis
          Diabetik ketoasidosis yang membahayakan jiwa umumnya menimbulkan takikardia dan denyut yang tipis. Namun tanda kardinalnya adalah pernapasan Kusmaul-pernapasan yang cepat dan dalam, abnormal. Tanda dan gejala lain dari asidosis terdiri atas napas berbau, hipotensi ortostatik, kelemahan menyeluruh, anoreksia, mual, muntah dan sakit perut. LOC pasien bervariasi dari letargi sampai koma.
Gagal Jantung
           Khususnya  pada gagal jantung sisi kiri, takikardia dapat disertai oleh gallop ventrikuler, lelah, dispnea (Olahraga dan nokturnal paroksimal), ortopnea, dan edema kaki. Pada akhirnya pasien mengalami tanda dan gejala yang menyebar luas seperti berdebar-debar, penyempitan tekanan denyut, hipotensi, takipnea, bunyi meretih, edema bergantung kenaikan berat badan, respon mental yang lambat, diaforesis, pucat dan mungkin oliguria. Tanda lanjutan adalah hemoptisis, sianosis dan hepatomegali yang mencolok serta pitting odema.

Sindrom Hiperosmolar Hiperglikemik NonKetotik (HHNS)
          Pada HHNS LOC yang memburuk dengan cepat viasanya disertai oleh takikardia, hipotensi, takipnea, kejang, oliguria dan dehidrasi hebat dengan turgor kulit yang buruk dan membran mukosa yang kering.

Krisis Hipertensi
          Krisis hipertensi yang membahayakan jiwa ditandai oleh takikardia, takipnea, tekanan darah diastolik yang melebihi 120 mmHg dan tekanan sistolik yang melebihi 200 mmHg. Biasanya pasien mengalami edema paru dengan gembung vena jugularis, dispnea dahak berwarna pink  dan berbusa. Temuan terkait mencakup sakit dada, sakit kepala hebat, mengantuk, bingung, ansietas, tinitus, epitaksis, kedutan otot, kejang, mual dan muntah. Tanda vokal neurologi seperti parestesia juga bisa terjadi.

Hipoglikemia
          Sebagai tanda umum hipoglikemia adalah takikardia akan menyertai hipotermia, kegugupan, gemetar, lelah, lemas, lemah, sakit kepala, lapar, mual, diaforesis dan kulit basah serta lembab. Efek sistem saraf pusatnya adalah penglihatan kabur atau ganda, kelemahan motoris, hemiplegia, kejang dan penurunan LOC.

Hipovolemia
          Takikardia terjadi pada hipovolemia. Temuan terkait mencakup hipotensi, penurunan turgor kulit, bola mata melesak, haus, sinkop dan kulit serta lidah kering.

Syok Hipovolemik
          Takikardia ringan merupakan suatu tanda awal dari syok hipovolemik yang membahayakan jiwa, dapat disertai dengan takipnea, tidak bisa diam, haus dan kulit pucat serta dingin. Sewaktu syok berkembang kulit pasiean menjadi lembab dan denyutnya meningkat cepat dan tipis. Pasien juga mengalami hipotensi, penyempitan tekanan denyut, oliguria, temperatur tubuh abnormal dan penurunan LOC.

Syok Neurogenik
          Takikardia atau bradikardia dapat menyerta takipnea, khawatir, oliguria, temperatur tubuh yang bervariasi, penurunan LOC dan kulit hangat serta kering.

Hipotensi Ortostatik
           Takikardia menyertai tanda dan gejala karakteristik dari hipotensi ortostatik yang terdiri atas pening, sinkop, pucat, penglihatan buram, diaforesis dan mual.

Pneumotoraks
          Pneumothoraks yang membahayakan jiwa menyebabkan takikardia dan tanda serta gejala lain dari distres sperti dispnea yang parah dan sakit dada, takipnea dan sianosis. Temuan terkait mencakup batuk kering, krepitasi subkutaneus, absen atau penurunan bunyi napas, berhentinya gerak dada yang normal pada sisi yang terkena dan penurunan fremitus vokal.

Emboli Paru
            Pada emboli paru takikardia biasanya didahului oleh dispnea mendadak, angina atau sakit dada pleuritik. Tanda dan gejala terkait yang umum ditemukan mencakup denyut perifer yang lemah, sianosis, takipnea, demam derajat rendah, tidak bisa diam, diaforesis dan batuk kering atau batuk dengan dahak yang bernoda darah.

Tirotoksikosis
           Takikardia adalah ciri klasik dari tirotoksikosis-suatu kelainan tiroid. Ciri lainnya adalah pembesaran tiroid, kegugupan, tidak tahan panas, penurunan berat badan meskipun nafsu makan meningkat, diaforesis, diare, tremor dan berdebar-debar. 

Penyebab Lain
Pemeriksaan Diagnosis
          Kateterisasi jantung dan pemeriksaan elektrofisiologi dapat mendorong munculnya takikardia sementara

Obat dan Alkohol
          Berbagai obat dapat memengaruhi sestem saraf, sistem sirkulasi atau otot jantung yang dapat mengakibatkan takikardia. Contoh dari obat-obatan ini termasuk simpatomimetik, fenotiazin, antikolinergik seperti atropin, obat tiroid/ vasodilator seperti hydralazine/ penghambat asetikolinersterase seperti captopril/ nitrat seperti nitrogliserin/ penyekat alfa adernergik seperti fentolamine/ dan bronkodilator beta-adrenergik seperti albuterol. Asupan kafein yang terlalu banyak dan juga keracunan alkohol dapat menyebabkan takikardia.

Alat Pacu Jantung dan Operasi
          Operasi jantung dan alat pacu jantung yang malfungsi atau iritasi dari kawat dapat menimbulkan takikardia.






Baca Juga



2 comments:

  1. informasi yang bermanfaat, terimakasih banyak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih kembali atas kunjungannya...
      Semoga bermanfaat...
      Aamiin...

      Delete

Pembaca Baik Selalu Meninggalkan Komentar