MIMISAN (EPITAKSIS)

      Semua orang mungkin tahu bahkan pernah mengalami yang namanya mimisan atau dalam dunia medis disebut dengan epitaksis... ada yang masih belum tau...? yah... gampangnya hidung berdarah-lah seperti gambar di samping. Di layar kaca biasanya kita dapati bahwa orang yang mimisan (terutama laki2) itu karena melihat wanita cantik... waahh.. koq bisa yah... : ) // Orang tua kadang-kadang juga bingung bila anaknya tiba-tiba mimisan yang disertai dengan demam... "sakit apa anak q ini"// Hmmm.... apa yah sebenarnya yang terjadi pada hidung berdarah....?
      Kita ulas aja sedikit mengenai mimisan ini dan penyakit2 apa saja yang ditandai dengan mimisan...
check  it..


PENYEBAB
  • Hidung merupakan daerah yang kaya akan pembuluh darah... kenapa..? karena udara yang dihirup oleh hidung akan selalu dihangatkan dan dilembabkan, komponen yang dapat melakukan tugas diatas adalah darah sehingga dibutuhkan banyak darah yang melalui pembuluh darah agar udara yang kita hirup dapat dihangatkan dengan baik,
  • Namun pembuluh darah dihidung merupakan pembuluh darah yang rapuh.
  • Saat-saat tertentu (misalnya musim panas) udara lingkungan menjadi semakin kering (kelembaban menurun), Udara yang mengalir ke hidung membuat membran mukosa hidung menjadi kering, teriritasi dan membentuk keropeng (kerak/kotoran) yang berdarah jika dikorek. Membran mukosa yang kering juga lebih rentan terhadap infeksi yang juga dapat menimbulkan mimisan.
  • Trauma (benturan) adalah penyebab umum terjadinya mimsan.
KEADAAN GANGGUAN MEDIS YANG DITANDAI DENGAN MIMISAN
Anemia Aplastik
Anemia Aplastik berkembang mula-mula berlahan namun pada akhirnya menimbulkan mimisan gejala lain adalah ekimosis, perdarahan retina, menorrhagia, petekiae, perdarahan dari mulut dan tanda-tanda perdarahan saluran pencernaan. Lelah, sesak napas, sakit kepala, detak jantung meningkat dan pucat juga dapat terjadi.

Barotrauma (Baro = tekanan)
Umumnya terjdi pada penumpang pesawat terbang dan penyelam skuba (kedalaman laut dan ketinggian langit memiliki tekanan yang kuat). Barotrauma dapat menyebabkan mimisan yang hebat dan sakit jika pasien mengidap infeksi saluran pernapasan atas,

Kelainan Koagulasi (Koagulasi = Pembekuan)
Kelainan koagulasi seperti hemofilia dan trombositopenia purpura dapat menyebabkan mimisan bersama dengan ekimosis, ptekiae, dan perdarahan gusi, mulut. Menorrhagia dan tanda-tanda perdarahan saluran pencernaan seperti melena(berak darah) dan hematemesis juga bisa terjadi.

Glomerulonefritis (kronis)
Glomerulonefritis menimbulkan perdarahan hidung (mimisan) tanda-tanda lain adalah hipertensi, proteinuria, hematuria, sakit kepala, edema, oliguria, hemoptisis, mual, muntah, pruritus, dispnea, lemas dan lelah.

Hepatitis
Jika Hepatitis mengganggu mekanisme pembekuan dimungkinkan mimisan dan kecenderunan perdarahan abnormal dapat terjadi. Tanda dan gejala lain yang menyertai adalah ikterus, tinja berwarna seperti dempul, pruritus, hepatomegali, sakit perut, demam, lelah, lemah, urin berwarna kuning gelap, anoreksia, mual dan muntah.

Hipertensi
Hipertensi hebat dapat menimbulkan mimisan yang ekstrim, biasanya pada bagian belakang hidung. Keadaan ini dapat disertai tanda-tanda seperti pening, sakit kepala berdenyut, cemas, edema perifer, nokturia, mual, muntah, mengantuk dan gangguan mental.

Leukimia
Pada Leukimia akut mimisan mendadak disertai dengan demam tinggi, selain itu dapat disertai dengan tipe perdarahan abnormal lainnya seperti perdarahan gusi, ekimosis, petekiae, mudah memar dan menstruasi yang berhari-hari. Keadaan ini dapat mengikuti tanda dan gejala yang lebih tidak jelas seperti lemah, malas, pucat, menggigil, infeks kambuhan, dan demam derajat rendah. Leukimia akut juga dapat menimbulkan dispnea, lelah, lemas, detak jantung meningkat, berdebar-debar dan sakit perut atau tulang
Pada Leukimia kronis mimisan adalah tanda lanjut yang dapat disertai oleh jenis perdarahan abnormal lainnya, selain itu juga dapat ditandai dengan kelelahan yang ekstrim, penurunan berat badan, hepatosplenomegali, nyeri tulang, edema, lesi kulit makular atau nodular, pucat, lemah, dispnea, takikardia, berdebar-debar dan sakit kepala.

Fraktur Hidung (Fraktur = Patah/pecah)
Mimisan pada satu lubang atau dua lubang dapat terjadi disertai dengan pembengkakan hidung, ekimosis, edema, sakit, deformitas hidung serta krepitasi tulang hidung.

Tumor Hidung
Darah dapat merembes dari hidung jika tumor mengganggu vaskularisasi hidung. Tumor jinak biasanya berdarah jika disentuh, sementara tumor ganas dapat menimbulkan mimisan unilateral yang spontan, bersama dengan rabas berbau tidak enak, pembengkakan pipi dan pada tahap lanjut dapat terjadi nyeri.

Sinusitis (Akut)
Pada sinusitis, rabas hidung yang berdarah atau bernoda darah dapat menjadi purulen (bernanah) dan banyak sesudah 24-48 jam. Tanda dan gejala lain yang terkait adalah rasa sakit atau nyeri tekan, lemas, sakit kepala, demam derajat rendah, mukosa hidung yang edema dan berwarna merah.

Fraktur Tengkorak
Bergantung pada jenis frakturnya, mimisan dapat direk (jika aliran darah langsung kebawah / lubang hidung) atau indirek (jika darah berdrainasi melalui lubang eustachi dan ke dalam hidung). Tanda lain adalah abrasi, memar, lecet (luka), atau avulsi. Fraktur tengkorak yang berat dapat menyebabkan sakit kepala hebat, penurunan tingkat kesadaran, hemiparesis, pening, kejang, muntah yang menyembur dan penurunan kecepatan nadi serta pernapasan.

Demam Tifoid
Rembesan mimisan dan batuk kering adalah kejadian yang umum. Demam tifoid juga menyebabkan menggigil yang timbul mendadak, disertai demam tinggi, muntah, begah perut, sembelit atau diare, splenomegali, hepatomegali, ikterus, anoreksia, penurunan berat badan dan lelah yang mencolok.

PENYEBAB LAIN NON GANGGUAN MEDIS
Iritasi oleh zat kimia
Beberapa zat kimia termasuk fosfor, asam sulfurik, amonia, tinta printer dan kromat dapat mengiritasi mukosa hidung, menimbulkan mimisan.

Obat-obatan
Antikoagulan, seperti warfarin dan antiperadangan seperti aspirin dapat menyebabkan mimisan. Pemakaian kokain yang berlebihan (sering) juga dapat menyebabkan mimisan.

Operasi dan prosedur medis
Kadang-kadang mimisan juga dapat berasal dari operasi wajah dan hidung, termasuk septoplasti, rinoplasti, antrostomi, prosedur endoskopik sinus, dekompresi orbital dan pencabutan gigi.


PENANGANAN
  • Penanganan pertama yang paling mudah adalah dengan cara menekan hidung (atau lubang hidung)---> kecuali jika anda curiga atau mengetahui adalanya fraktur (patah tulang hidung) maka jangan sekali-kali anda melakukan tindakan di atas.... jadi tambah parah perdarahannya,,, ^_^
  • Posisikan pasien dalam keadaan duduk dan condong (membungkuk) ke depan untuk menghidari arus balik perdarahan
  • Berikan kasa untuk menyerap darah yang keluar
  • Bila tidak ada kelainan apapun, perdarahan akan berhenti sekitar 5-15 menit
  • Bila tekanan eksternal (tekanan di hidung) tidak dapat mengendalikan perdarahan, masukkan kapas yang direndam dalam vasokonstriktor dan anastesi lokal... nah loh... apa itu vasokonstriktor dan anastesi lokal...? ^_^ // yang ini bisa diganti dengan kompres es...
  • Bila pasien mulai merasakan pusing, baringkan pasien dengan posisi miring (bukan terlentang) jika ingin terlentang... minimal miringkan kepalanya saja ke samping untuk mencegah darah mengalir ke belakang tenggorokan sehingga dapat terhirup atau darah yang tertelan dimuntahkan kembali... (jadi kelihatannya (parah) sampai muntah darah, padahal ya... darah mimisan yang tertelan trus dimuntahkan kembali) ^_^
  • Jika perdarahan tidak kunjung berhenti..... bawalah ke tempat pelayanan kesehatan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,,,,

Semoga Bermanfaat....
Sukses selalu... ^_^





Baca Juga



No comments:

Post a Comment

Pembaca Baik Selalu Meninggalkan Komentar