Radang merupakan suatu respon tubuh yang terjadi akibat infeksi atau cedera jaringan. Peradangan dapat mendahului suatu respon imun atau dicetuskan oleh respon imun. Terdapat dua stadium pada reaksi peradangan akut yaitu vaskuler dan seluler. Selain Peradangan akut juga terdapat peradangan kronik.
Stadium Vaskuler Peradangan
Stadium vaskuler peradangan dimulai hampir segera setelah cedera atau ketika terjadi infeksi atau terpajan toksin. Arteriol di dekat tempat cedera mengalami konstriksi secara singkat lalu vasodilatasi (relaksasi) berkepanjangan. Konstriksi singkat ini menarik sel endotel terpisah dengan dinding arteriol, yang memungkinkan sel darah putih bergerak dini ke tempat infeksi atau cedera. Selanjutnya, terjadi vasodilatasi yang terutama disebabkan oleh degranulasi sel mast dan pelepasan perantara kimia peradangan. Dilatasi arteriol menyebabkan peningkatan tekanan cairan di kapiler-kapiler sebelah hilir. Bersamaan dengan itu histamin dan zat kimia lain menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler sekitar.
Peningkatan permeabilitas kapiler disertai dengan tingginya alliran darah menyebabkan peningkatan perpindahan filtrat plasma ke dalam ruang interstisium. Hal ini menyebabkan pembengkakan dan edema ruang interstisium dan peningkatan viskositas darah yang tersisa dalam kapiler. Terkadang sel darah merah dapat bergerak menuju area sekitar sel yang terkena, hal ini dapat menimbulkan karakteristik lokal peradangan.
Stadium Seluler Peradangan
Stadium seluler peradangan dimulai setelah sel darah putih dalam darah berpindah ke area cedera atau infeksi. Sel-sel darah putih dan trombosit tertarik ke daerah tersebut oleh zat-zat kimia yang dihasilkan dari sel yang cedera, sel mast, melalui pengaktifan komplemen dan pembentukan sitokinin yang terjadi setelah antibodi berikatan dengan antigen.
Tertariknya sel darah putih ke area cedera disebut kemotaksis. Begitu berada di area tersebut, berbagai stimulan menyebabkan sel endotel kapiler dan sel darah putih terutama neutrofil dan monosit menghasilkan molekul adhesi komplementer. Sel darah putih melekat pada sel endotel, sehingga sel darah putih bergerak ke perifer kapiler yang disebut dengan marginasi. Proses ini ditandai dengan terjadinya emigrasi sel darah putih di sepanjang kapiler yang kemudian mengelilingi dan memfagositosis sel yang rusak. Trombosit yang memasuki area tersebut merangsang pembekuan untuk mengisolasi infeksi dan mengontrol perdarahan. Sel-sel yang tertarik ke daerah cedera akhirnya akan berperan melakukan penyembuhan.
No comments:
Post a Comment
Pembaca Baik Selalu Meninggalkan Komentar