DEFINISI
Kolesistitis adalah Inflamasi kantung empedu akut atau kronis yang disebabkan oleh batu empedu yang terjepit dalam saluran sistik dan disertai inflamasi di balik obstruksi (Williams&Wilkins, 2011)
Kolesistitis adalah Inflamasi kandung empedu akut atau kronik (Ovedoff, 2002)
ETIOLOGI
- Penyebab tersering obstruksi duktus oleh batu empedu
- Kolelitiasis terdapat lebih dari 80%
- Infeksi bacterial dapat terjadi karena adanya obstruksi
- Proses inflamasi berkembang relative lambat tetapi dapat berkembang menjadi empiema, gangren dan perforasi
- Penyakit kronik sering terjadi setelah serangan inflamasi akut yang berulang-ulang secara terpisah tetapi mungkin berkembang berangsur-angsur tanpa terjadi eksaserbasi akut
PATOFISIOLOGI*
MANIFESTASI KLINIS
- Nyeri abdomen timbul berangsur-angsur mungkin didahului oleh nyeri epigastrium tetapi segera menetap di daerah subkostal kanan dan mungkin terasa pada punggung di bawah scapula.
- 95% pasien kolesistitis akan menderita kolelitiasis
- Riwayat kolik bilier: anoreksia, mual dan muntah, serta demam sering terdapat
- Nyeri tekan pada daerah bawah iga kanan; spasme otot polos membatasi pemeriksaan
- Bila penderita bernapas dalam, nyeri tekan bertambah hebat selama palpasi bila ibu jari pemeriksa diletakkan pada garis payudara; menyebabkan pernapasan berhenti (inspiratory arrest)(tanda Murphy)
- Kandung empedu kadang-kadang dapat teraba
- Leukositosis
- Demam
- Diaforesis
- Mual, muntah
- Nyeri tekan kuadran kanan atas
- Peninggian bilirubin ringan
- Peninggian fosfatase alkali
- Ikterus dapat terjadi
- Gatal
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
- Rontgen abdomen polos (ultrasonografi dan sinar X) menunjukkan 10-15% batu empedu
- Kolesistogram oral 95% dapat dipercaya bila fungsi hepar dan intestinal normal, tetapi tidak dapat dipercaya selama serangan akut
- Conputed Tomography Scan (CT-Scan) membantu membedakan sakit kuning obstruktif dengan non-obstruktif
- Ultrasonografi sangat dapat dipercaya, terutama pada penyakit akut
- Kolangiografi intravena, transhepatik dan endoskopik retrograde juga dilakukan
- Kenaikan indeks ikteerik dan kenaikan kadar bilirubin total, bilirubin urin dan alkalin fosfatase mendukung diagnosis
- Jumlah sel darah putih sedikit meningkat saat serangan kolesistitis
- Kadar amilase serum membantu membedakan penyakit kantung empedu dan pancreatitis
KOMPLIKASI
Komplikasi kantung empedu (empiema, hidrops mukokel, atau gangrene); gangren bisa menyebabkan perforasi, sehingga menyebabkan peritonitis, pembentukan fistula, pancreatitis, empedu seperti air lemon dan kantung empedu porselen
PENATALAKSANAAN
- Bila perlu dirawat di rumah sakit, pasien mungkin membutuhkan pemasukan pipa nasogastrik, pemberian cairan IV dan pemberian antibiotik dalam serangan akut
- Antibiotik bagi kasus-kasus infeksi, biasanya ampicilin intravena
- Sefalosporin generasi ketiga dan metronidazol atau ampisilin-sulbaktam (Unasyn) akan mencakup organism penyebab yang paling sering
- Pembedahan merupakan pilihan penanganan bagi penyakit kantung empedu dan saluran empedu (Kolesistektomi)
- Makanan rendah lemak mencegah serangan
- Vitamin K dapat menangani rasa, gatal sakit kuning dan kecenderungan perdarahan
PROGNOSIS
- Biasanya baik dengan pembedahan
- Nyeri dan gejala-gejala mungkin menetap setelah kolesistektomi
No comments:
Post a Comment
Pembaca Baik Selalu Meninggalkan Komentar