Film Pertama Indonesia Yang Mendunia (The Raid)

          Tak selamanya Film Indonesia itu buruk, memang beberapa tahun ini citra film Indonesia di mata penduduknya sangatlah buruk karena kemunculan film-film horor yang lebih menonjolkan seksualitas daripada kualitas. Namun ditengah-tengah film-film yang kurang berkualitas itu muncul sebuah film Indonesia yang mendobrak keluar kotak hingga menghangatkan Benua Amerika, yah... film ini berjudul " THE RAID"

Pendahuluan
          "Serbuan Maut" merupakan nama Indonesia dari film ini namun secara Internasional dikenal dengan judul "The Raid". The Raid merupakan film pertama Indonesia yang mendunia dengan berlatar belakang seni bela diri pencak silat yang nota bene merupakan bela diri asli Indonesia. Film ini pertama kali di putar di Festifal Film Internasional Toronto (Toronto International Film Festival, TIFF) 2011. Para penonton dan para kritikus memuji film tersebut sebagai salah satu film aksi terbaik sehingga mendapatkan pengharagaan The Cadillac People's Choice Midnight Madness Award. Film ini mendapatkan rating 8,4 dari 10.

Produksi
          Film ini disutradarai oleh Gareth Huw Evan yang berasal dari Inggris. Sebagai pemeran utama adalah Iko Uwais yang berperan sebagai anggota polisi elit penyerbu selain itu 98% pemeran dalam film ini adalah orang Indonesia. Aktor-aktor dalam film ini sebelumnya telah diikutkan dalam bootcamp untuk melatih penggunaan senjata dan formasi-formasi militer, hal ini umum dilakukan dalam film Hollywood. Evan dan Uwais sebelumnya juga bekerjasama dalam pembuatan film "Merantau" pada tahun 2009 yang juga berlatar belakang ilmu bela diri tradisional Indonesia yaitu pencak silat.     
           Suatu yang juga dapat dibanggakan bahwa film ini dibeli hak siarnya oleh Sony Pictures Worldwide Acquisition untuk penyiaran di Amerika Serikat dan meminta Mike Shinoda (Anggota Linkin Park) membuat lagu baru untuk di sematkan pada film yang oleh Sony Picture dirilis dengan judul "The Raid: Redemption"
          Hak pendistribusian untuk negara-negara lainnya juga telah dijual, termasuk Kanada (Alliance), Inggris (Momentum), Australia (Madman), Perancis (SND), Jepang (Kadokawa), Jerman (Koch), Cina (HGC), dan Turki (Calinos). Kesepakatan juga telah dibuat dengan para distributor dari Rusia, Skandinavia, Benelux, Islandia, Italia, Amerika Latin, Korea Selatan, dan India ketika film ini sedang dipertunjukkan pada Festival Film Internasional Toronto (TIFF), Toronto, Kanada pada September 2011.
          Wooww... benar-benar film Indonesia yang dapat dijadikan referensi untuk ditonton, bahkan dalam salah satu berita juga disebutkan bahwa The Raid mampu melewati Runner Up Box Office Amerika    

Sinopis
          Film ini menceritakan tentang penggrebekan sebuah gedung apartemen tua yang didiami oleh penjahat internasioanal yang sangat berbahaya, sangat kejam, pembunuh, pemerkosa dll, bahkan perwira polisipun tidak dapat menyentuh area ini.
          Diam-diam sejumlah 20 polisi elit diterjunkan untuk melakukan penyerangan pada apartemen ini pada pagi dini hari. Namun sebelum mencapai puncak apartemen yang merupakan tempat bos bersembunyi, tim polisi elit ini terpergok oleh anak buah penjahat dan segera dilaporkan kepada sang bos, mengetahui hal itu sang bos memerintahkan untuk menutup semua akses keluar dari gedung dan mematikan aliran listrik sehingga lampu padam. Ke-20 polisi elit tersebut terjebak dalam gedung dan jalan satu-satunya untuk keluar dari gedung adalah dengan mengalahkan seluruh penghuni gedung hingga meringkus sang bos.
          Namun ternyata salah satu dari anggota polisi merupakan penghianat yang memiliki hubungan dengan penjahat. Tujuan satu polisi ini meringkus dan membunuh sang bos adalah untuk menutupi seluruh kejahatan yang telah diperbuatnya tetapi perbuatannya tercium juga.
--------------
           Kita patut bangga dengan karya anak bangsa yang mampu mendunia ini. Dan semoga Film ini dapat menjadikan awal kebangkitan Film Nasional dan dapat memberikan inspirasi bagi sineas-sineas Indonesia agar mampu membuat film yang berkualitas dan dapat membanggakan nama Indonesia di kancah Internasional.
          Film ini penuh dengan adegan kekerasan sehingga dilarang untuk ditonton anak dibawah umur. Efek-efek yang timbul dalam film ini terbilang cukup sempurna untuk dijadikan film berkelas internasional. Jika penasaran silahkan lihat sendiri untuk merasakan efek yang luar biasa, riuh tepuk tangan penonton dan sesekali bahak tawa menunjukkan begitu bangganya mereka melihat film karya anak bangsa ini. Selamat menikmati. (Launching 23 Maret 2012)
         

          Waktu jalan-jalan lihat trailernya di You Tube ada juga yang komentar seperti ini "Jangan Sampai Film Ini Dibuat Seri Sinetronnya..!!". Ha,,,,,3x bener banget tuh, udah jadi kebiasaan film di Indonesia... :D
          Ada juga yang berkomentar,
         "I really really curious, how if Iko Uwais feat with Tony Jaa from ong bak in a same movie. you know, it should be like double dragon. I think they are two martial Artists with different style, different state, and different culture but I think they have a same characteristics: have a good appearance, humble characters typically, and both of them really love their culture especially the martial art that come from their own country :)"

But... Actually This is a Good Movie...









Baca Juga



No comments:

Post a Comment

Pembaca Baik Selalu Meninggalkan Komentar