Mungkin kita sering mengetahui orang-orang yang mengalami luka akibat terbakar, baik itu oleh api ataupun benda panas lainnya seperti air mendidih, minyak panas, zat kimia bahkan matahari. Apa yang kebanyakan orang atau mungkin anda lakukan jika terkena benda panas...? Biasanya kita akan panik, lari-lari atau melompat-lompat dan setelah api padam bingung mencari Pasta gigi, Sabun mandi atau Kecap... Dan setelah ketemu maka benda-benda itu akan di oleskan pada luka (dikasih kecap seperti habis manggang sate saja... ^_^)
Rekan-rekan sekalian hal seperti di atas memang umum dilakukan oleh masyarakat kita, namun tindakan di atas bukanlah tindakan yang dianjurkan untuk penanganan klien yang mengalami luka bakar. Berikut adalah sedikit tips yang kami berikan untuk menangani seseorang yang mengalami luka bakar :
1. Upaya
pertama saat terbakar adalah jauhkan korban dari sumber api atau sumber panas
Respon pertama
korban yang mengalami kedaruratan adalah panik, oleh karena itu kita harus
menjauhkan korban dari sumber bahaya. Karena panik di tempat sumber bahaya
bukanlah hal yang menguntungkan, bisa jadi karena kepanikan korban maka
kerusakan yang ditimbulkan menjadi lebih besar.
2. Matikan
api pada tubuh
Mematikan api
dapat dengan cara menyelimuti atau menutup bagian yang terbakar dengan kain
basah yang lebar untuk menghentikan pasokan oksigen pada api yang menyala. Bila
api berkobar besar hingga sebagian besar tubuh terbakar maka dengan cepat
berguling-gulinglah di tanah hingga api padam, jika terdapat pasir berguling
dipasir akan lebih baik. INGAT..!!! jangan berlari.. karena berlari akan
menyebabkan kobaran api makin besar. Jika api membesar langsung jatuhkan diri
dan berguling-guling dengan cepat.
3. Dinginkan
Luka Bakar
Tahap ini
merupakan tahap yang menentukan seberapa luas luka bakar akan dimiliki korban. Cara
mendinginkan luka bakar adalah dengan mencelupkan, menyiram bagian yang
terbakar atau menceburkan diri ke air dingin (BUKAN AIR ES), jika tidak ada
genangan air guyur dengan air mengalir sekurang-kurangnya selama 15 menit, jika
tidak ada gunakan air mineral, air yang digunakan tidak perlu air steril yang
penting bersih dan bukan air es. JANGAN gunakan Pasta gigi, sabun atau kecap untuk mengolesi luka bakar, karena bahan-bahan ini akan mengotori lukan dan menyebabkan luka sulit dibersihkan.
Proses kerusakan protein sel di jaringan yang
terpajan suhu tinggi berlangsung terus meskipun api telah dipadamkan sehingga kerusakan
akan tetap meluas. Proses ini dapat dihentikan dengan mendinginkan daerah yang terbakar dan
mempertahankan suhu dingin ini pada jam pertama. Oleh karena itu, merendam
bagian yang terbakar selama lima belas menit pertama dalam air sangat
bermanfaat untuk menurunkan suhu jaringan sehingga kerusakan jaringan
diupayakan lebih dangkal dan diperkecil. Dengan demikian luka yang sebenarnya
menuju derajat dua dapat berhenti pada derajat satu. Atau luka yang akan
menjadi tingkat tiga dihentikan pada tingkat dua atau satu.
4. Lepaskan pakaian atau perhiasan yang
menempel pada tubuh korban
Baju, celana, ikat pinggang yang terbakar
akan meleleh dan menempel pada tubuh korban sehingga akan sulit lepas jika
tidak segera di lucuti. Perhiasan merupaka bahan yang mudah sekali menyimpan
panas sehingga melepas perhiasan akan membantu mengurangi panas yang diterima
korban.
5. Tutupi
tubuh korban dengan selimut yang tidak melekat
Menutupi tubuh
korban dapat mencegah dehidrasi dari proses evaporasi (penguapan)
6. Kirim Korban ke tempat pelayanan kesehatan terdekat
7. Dalam
perjalanan pastikan janlan napas korban tidak tersumbat
bersihkan
hidung klien dari jelaga ataupun benda asing lainnya dengan menggunakan kain
lembab
Nah...
Itulah sedikit tips dari kami...
Semoga sekarang tidak ada lagi masyarakat yang menggunakan Pasta gigi, sabun ataupun kecap untuk menangani korban luka bakar... ^_^
Semoga Bermanfaat...
No comments:
Post a Comment
Pembaca Baik Selalu Meninggalkan Komentar